(Foto: Thinkstock)
Diet tak melulu soal memilih makanan yang dikonsumsi dengan cermat. Menurut sebuah studi baru hal ini juga dipengaruhi oleh waktu yang dipilih si pelaku diet untuk mengonsumsi makanan tersebut.
Secara khusus peneliti menemukan bahwa orang yang makan makanan utamanya lebih awal berpeluang lebih besar untuk menurunkan berat badannya. Sebaliknya mereka yang makan di tengah malam kehilangan lebih sedikit berat badan ketimbang orang yang makan lebih awal, termasuk berisiko lebih tinggi terserang diabetes.
Kesimpulan itu diperoleh setelah tim peneliti dari Brigham and Women's Hospital di Boston dan University of Murcia mengamati 420 orang yang mengalami kelebihan berat badan dan mengikuti program penurunan berat badan selama 20 minggu di Spanyol.
Lalu partisipan dibagi menjadi dua kelompok: orang yang makan lebih awal (early eater) dan orang yang telat makan (late eater). Selama studi, setiap partisipan diberi makanan yang total kalori hariannya mencapai 40 persen. Early eater mengonsumsi makan siangnya jam berapapun sebelum jam 3 sore, sebaliknya late eater makan siang setelah jam 3 sore.
"Studi ini mengindikasikan bahwa orang yang telat makan menunjukkan tingkat penurunan berat badan yang lebih lambat sekaligus secara signifikan kehilangan berat badan lebih sedikit daripada orang yang makan di awal waktu. Hal ini menunjukkan bahwa waktu makan bisa jadi faktor yang penting dalam program penurunan berat badan," ungkap peneliti Dr. Frank Scheer dari BWH seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (30/1/2013).
Namun selain kehilangan berat badan lebih sedikit daripada early eater, late eater juga menunjukkan tingkat penurunan berat badan yang lebih lambat. Belum termasuk sensitivitas insulin yang lebih rendah, yang menjadi faktor risiko bagi munculnya penyakit diabetes.
Bahkan ketika faktor lain yang dikatakan berperan penting dalam penurunan berat badan seperti asupan kalori total berikut pengeluarannya, keberadaan hormon pendorong nafsu makan yaitu leptin dan ghretin serta durasi tidur diamati pada partisipan sebagai bahan perbandingan, peneliti tak menemukan perbedaan yang signifikan antara early dan late eater. Berbeda halnya dengan waktu makan.
Dengan kata lain waktu makan merupakan faktor penting sekaligus independen bagi keberhasilan program penurunan berat badan.
Studi ini telah dipublikasikan dalam International Journal of Obesity.
sumber: detikhealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar